Beberapa hari terakhir ini, media dihebohkan
oleh berita serangan serangga Tomcat yang mampu membuat kulit melepuh. Beberapa
warga dikabarkan tersengat serangga jenis kumbang, dan melihat foto-foto yang
beredar, kita tentu sepakat bahwa serangga ini bisa menjadi sebuah ancaman serius
jika kita tidak mengetahui seluk beluknya. Setelah membaca beberapa artikel
terkait serangga ini, ada beberapa hal yang harus kita ketahui sebagai cara mengatasi serangan serangga Tomcat.
Pertama kali, kita harus memahami bahwa
serangga ini sebenarnya tidak seliar yang kita kira. Layaknya ular kobra,
serangga Tomcat ini hanya akan menyerang jika merasa terganggu, baik disentuh maupun tersentuh. So, jangan coba-coba menganggu kumbang yang satu
ini jika tidak ingin merasakan dahsyatnya “ciuman” mautnya. Terlebih jika
serangga tersebut berada dalam satu kelompok, satu terbang, yang lain siap
menerkam.
Sebenarnya Tomcat ini cukup kecil jika dibandingkan ukuran kita,
yakni hanya sekitar 1 centimeter, sehingga kadang tidak kita sadari
keberadaannya di sekitar kita. Para ahli mengatakan bahwa setidaknya ada 12
jenis serangga yang memiliki habitat di
persawahan, hutan, maupun taman kota ini. Umumnya Tomcat adalah pemakan telur
serangga lain dan dedaunan tertentu. Untuk itulah, kadang serangga ini
dapat kita temukan di rerumputan.
Kata para ahli lagi, serangga Tomcat mampu
memproduksi toksin paederin, yang bisa berdampak buruk bagi manusia, yang
disebut dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan
mengeluarkan cairan. Meski tidak mematikan seperti racun ular Kobra, konsentrasi
toksin ini menurut para ahli mencapai 12 kali lebih besar dari bisa kobra.
Demikianlah, sebelum mengetahui cara mengatasi serangan serangga Tomcat, ada baiknya kita mengetahui beberapa fakta tersebut
diatas. Terlebih karena dibalik racunnya yang berbahaya, menurut para ahli
lagi, serangga Tomcat ini sebenarnya juga memiliki manfaat, yakni sebagai media
pembasmi wereng.
Namun jika Anda masih penasaran bagaimana
mengatasi serangan serangga Tomcat, berikut langkah-langkah atau tips yang
diberikan oleh Dirjen P2PL Prof dr Tjandra Yoga Aditama:
- Jangan panik, karena efek racun serangga Tomcat ini dapat disembuhkan;
- Hindari kontak langsung, baik menyentuh maupun tersentuh agar racun tidak mengenai kulit atau mata.
- Jika terpaksa, masukkan Tomcat ke dalam plastik dengan hati-hati memakai alat tertentu, selanjutnya buang ke tempat yang aman.
- Tutup lubang rumah dengan kain kasa atau sejenisnya agar serangga Tomcat ini tidak masuk rumah;
- Jika perlu dan mendesak karena Tomcat sudah berkeliaran di lingkungan sekitar, lengkapi kamar tidur dengan kelambu, amankan handuk, selimut, dan perlengkapan pribadi Anda dari sentuhan serangga ini;
- Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kumbang ini terkena kulit kita karena justru akan memperluas daerah sengatan;
- Jika terlanjur bersemtuhan, cuci atau beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini.
- Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat serangga Tomcat ini.
Akhirnya, jika Anda ingin mengusir serangga Tomcat ini dari
lingkungan sekitar tanpa ingin merusak habitat lainnya, siapkan ramuan pestisida
organik ini:
1 kilogram daun mimba,
1 kilogram lengkuas,
1 kilogram serai,
Giling dan dimasukkan ke dalam 5 liter air,
setelah itu dibiarkan selama dua hari.
Campuran tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk menyemprot serangga Tomcat.
Demikian cara mengatasi serangan serangga Tomcat versi rangkuman artikel dari Kompas. Jika mau lebih aman lagi, segera konsultasikan ke petugas medis terdekat.
Waspadalah..waspadalah…
Waspadalah..waspadalah…
0 komentar:
Posting Komentar